I’v been standing in the rain for hours
And every drop reminds me of you
Rega
biasanya menggodaku dengan sebutan “Lady Frog”.
Dia
bilang, cuma kodok yang girang kalau hujan turun. Hmmm... yeah maybe I am.
Dulu
ketika masa-masa sulit menimpa keluargaku, too much fight in side the house.
So,
I had to be strong for my Mom and my 3 younger brothers.
But
I was just as scared as they were. Wasn’t so tough at all.
And
rain?
Rain
helped me hide my tears away.
I never had the
chance to tell you that, Rega.
And I guess it’s
too late to let you know about everything else either.
It’s Bryan Adams.
We used to sing this song. “I’ll always be right there” right?
But we could never
complete it cause we both keep forgetting the lyrics.
My cousin is
playing it right now, Rega. Can you hear it?
Aku
mendengarkan sayup-sayup petikan gitar dari kamar Aga. Yup! Sedari tadi aku
tidak pernah pergi jauh. Hanya berteduh di belakang rumah Tante, persis di
belakang kamar Aga. Setelah Marcel pergi, aku berputar-putar di dalam kompleks
dengan kalung ini di genggamanku. Should I put it on or should I throw it away?
“Aga????”
“Willy, di sini dari tadi?
“Kamu
baru pulang dari rumah Mama?”
“Ya
iya atuh baru pulang. Mau pulang dari tadi, tapi kan ujan gede!”
“Ari
yang maen gitar di kamar kamu siapa?”
“Jangan
ngaco ah! Gitar Aga mah udah dijual...”
I
just experienced something weird. Mungkin karena dalam hati kecil sebenarnya
aku belum bisa melepas Rega. I guess I want him back...
I decided to put the necklace on.
Then I’m bound to you ever since...
A
year gone by...
Pagi
ini aku hanya berdua saja dengan ibuku merapikan rumah, memasak, menggelar
karpet, merangkai bunga, etc, etc. Nanti malam keluarga temannya dari Bogor akan
datang berkunjung.
“Teh...”
Aku
yang sedang asik menata guci-guci kecil di rak pun otomatis mendongak. Dari nada
bicaranya, aku tahu Mama akan bicara serius.
“Sebentar
lagi umur Teteh 30 taun. Emang ga kepikiran nikah?”
Aku
terdiam. Tenggorokan ini rasanya seperti tercekik.
“Mama
ngerti kamu mungkin masih trauma. Tapi mau sampai kapan?”
I don’t know
Mom...
“Udah
waktunya kamu lepas kalung dari Rega... Buka hati buat orang lain.”
Later, Mom.
Later in time
when I’m ready.
Malam
itu ternyata adalah malam perjodohan. Damn! She set me up!
Tante
Maya datang dengan anaknya. Seorang karyawan Departemen Luar Negeri bernama
Andra Wiraguna, duda berumur 36 tahun. Ketika usia pernikahannya baru memasuki
tahun ke 2, istrinya meninggal karena gagal jantung. Belum sempat dikaruniani
anak, Andra harus kembali melajang. Itu terjadi sekitar 4 tahun lalu.
Dua
orang yang sama-sama pernah merasakan sakitnya kehilangan. At least we have
something in common. Jika masih ada cinta yang tersisa untuk masa lalu, we’ll
understand each other pretty well.
3
bulan berlalu.
Today
is my birthday... Yeah I’m a 30 years old single Bitch! Haha...
Mama
membuat syukuran kecil. Hanya acara do’a dan makan malam bersama dengan keluarga
dekat. But I’m so thankful. Terakhir kali aku dibuatkan syukuran ulang tahun
adalah 16 tahun lalu saat Papa masih ada.
Andra datang membawa seikat mawar untukku.
“It’s
a small gift for my birthday girl...”
“Thank
you...” (suit...suit...hehehe)
It’s
getting late. Akhirnya saudara-saudara pun pulang.
“Agaaaaa!
Tong waka uih, kasep. Bantuin Ua beberes!”
“Hahaha...
Rasain! Nasib jadi ponakan kesayangan Emak gw!” adik ku menambahkan.
Rumah
kembali rapi. Tinggal cuci piring yang belum. Besok pagi saja...
Keluarga
kecilku berkumpul di ruang tengah. Tentu saja Aga dan Andra masih ada.
“Tante....
Andra minta do’anya. Bulan depan insyaallah ditugasin ke Canada...”
Oh no... It’s
happening again.
“Jadi
kalo ga keberatan, Andra mau minta Willa secepatnya.
Kalo boleh sebelum bulan
depan.”
What??
But... this is
too early!
Mama
tentu saja langsung mengiyakan. This is what she wanted!
Seorang
ibu bekerja dengan nalurinya. Dan naluri ibuku mengatakan aku akan bahagia
bersama Andra.
Glad?
Yes.
Relieved?
No.
Sebelum
aku menyerahkan seluruh diriku pada orang lain, masih ada yang harus
kuselesaikan. Maksudku... ada yang harus kuakhiri lebih dulu.
I
don’t have much time.